Presenter Jessica Iskandar mengatakan kalau ia menderita penyakit graves autoimmune hypertiroid. Masalah ini terungkap lewat upload di chanel Youtube-nya pada Sabtu 25 Juli 2020 lalu.
Graves merupakan penyakit kelainan sistem imunitas tubuh yang menyebabkan hipertiroidisme, yakni sebuah kondisi dimana kandungan hormon tiroid terlampau tinggi. Penyakit ini menjadikan sistem imunitas tubuh malah menyerbu tiroid, menjadikannya menghasilkan terlampau banyak hormon tiroid, melebihi yang diperlukan tubuh.
Hormon tiroid ini dapat mengendalikan bagaimana badan memakai tenaga sehingga memengaruhi nyaris tiap-tiap organ tubuh, termasuk bagaimana jantung kita berdetak. Hipertiroidisme yang tak diatasi dapat mengakibatkan permasalahan terhadap kesuburan, siklus haid, otot, tulang, dan jantung. Hipertiroidisme yang tidak diatasi pada orang hamil dapat berdampak terhadap kesehatan ibu dan bayi. Penyakit Graves pun dapat berpengaruh kepada mata dan kulit.
Graves merupakan penyakit yang umumnya berlangsung pada orang-orang yang berumur antara 30-50 tahunan. Wanita lebih berpeluang menderita penyakit ini. Tidak hanya itu, aspek keturunan pun memengaruhi. Masyarakat yang mempunyai kelainan sistem imunitas tubuh lebih berpeluang menderita penyakit Graves.
Apabila penyakit Graves tak diatasi, hal ini dapat menimbulkan detak jantung tidak beraturan yang dapat berakhir pada gagal jantung, stroke, serta permasalahan jantung yang lainnya. Penyakit ini pula dapat mengakibatkan penyakit mata yang memiliki nama Graves oftalmopati, menjadikan seseorang mempunyai penglihatan ganda, peka pada sinar, sakit di matanya, dan, walaupun ini jarang kejadian, buta. Osteoporosis pun salah satu akibat dari penyakit Graves yang tidak diatasi.
Berbagai tanda penyakit Graves antara lain yakni gejala biasa hipertiroidisme berat tubuh turun, susah tidur, tangan gemetar, otot lemah, letih, gampang marah, gugup, intoleransi panas, gondok, diare, detak jantung cepat dan tidak teratur.
Graves adalah penyakit yang bisa diatasi dengan cara operasi tiroid, terapi radioiodin, mengkonsumsi obat antitiroid dan obat penghambat beta. Ibu hamil dan menyusui umumnya dianjurkan minum obat antitiroid yang lebih aman bagi bayi dibanding treatmen lain. Sesudah mengkonsumsi obat, tingkat hormon tiroid barangkali belum dapat kembali wajar sepanjang berminggu-minggu atau bulan. Keseluruhan waktu treatmen kira-kira 12-18 bulan, tetapi treatmen dapat berkesinambungan sampai beberapa tahun bagi orang yang tidak ingin menjalankan pengobatan atau operasi. Obat ini mempunyai efek samping untuk beberapa orang, seperti respons alergi gatal, menurunnya sel darah putih sampai-sampai lebih rentan terkena peradangan.
Sedangkan operasi tiroid sangat jarang dilaksanakan guna menangani penyakti Graves. Operasi ini bertujuan mengangkut kelenjar tiroid. Kadangkala dokter melaksanakan operasi untuk menyembuhkan orang yang gondok tinggi, atau wanita hamil yang alergi atau mempunyai efek samping dari minum obat antitiroid. Sesudah operasi, penderita mesti minum obat hormon tiroid seumur hidup. Dokter akan terus mengecek kandungan hormon tiroid dan menyelaraskan dosis menurut keperluan.
Orang yang menderita penyakit Graves barangkali peka pada efek samping kurang baik dari yodium. Makanan dengan jumlah yodium tinggi seperti rumput laut dapat menimbulkan atau memperparah hipertiroidisme, demikian juga mengkonsumsi pelengkap yodium. Bicarakan dengan dokter makanan apa yang mesti dibatasi atau dijauhi, konsultasikan pula obat batuk atau multivitamin yang disantap lantaran mungkin memiliki kandungan yodium.