Email marketing merupakan suatu strategi yang paling bagi para marketer sedunia karena email merupakan tempat di mana pembelian produk atau jasa sering terjadi.
Email juga merupakan satu-satunya tempat untuk membangun hubungan dengan konsumen karena hanya di email seorang penjual bisa mengirimkan cerita dan tawaran pribadi.
Melihat pentingnya email dalam proses penjualan, tidak mengherankan jika banyak bisnis selalu meminta konsumen mereka untuk mencantumkan email dengan berbagai tawaran menarik (ebook, newsletter, dan semacamnya).
Walaupun email marketing ini dipraktekan secara luas, akan tetapi hanya beberapa bisnis saja yang berhasil mendapatkan penjualan melalui email.
Bagi anda yang sudah melakukan email marketing atau baru melakukannya dan tetap saja tidak menerima ROI (Return of Investment), berarti ada yang salah dalam pelaksanaan strateginya.
Namun, tidak perlu mengeluh lagi karena ulasan berikut akan mengajari anda tentang cara melakukan email marketing yang tepat sasaran.
Yuk langsung saja perhatikan ulasan berikut ini.
1. Strategi email marketing yang tepat sasaran
Fokus pada kualitas, bukan kuantitas
Semakin banyak list = semakin banyak penjualan adalah pemikiran yang sangat salah!!!
Ini merupakan satu-satunya kesalahan utama yang membuat strategi email tidak bekerja karena tidak semua orang akan membaca email bahkan ada kemungkinan kalau beberapa daftar Anda terdiri atas anak-anak.
Maka dari itu, sebelum mengeluarkan kampanye email marketing, anda harus mencari tahu dengan betul siapa yang harus masuk list email anda.
Berikut hal-hal yang bisa anda perhatikan ketika membangun list email:
- Demografik (umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan)
- Media (tempat mereka suka nongkrong)
- Ketertarikan mereka terhadap suatu produk atau topik
2. Pasang subject yang menarik
Sekarang anda sudah mendapatkan daftar email yang berpotensial, akan tetapi hal tersebut masih belum cukup kalau anda tidak bisa menangkap perhatian mereka untuk membuka.
Maka dari itu, anda perlu menulis subject atau judul yang dapat menangkap mata mereka. Pastikan anda menulis subject yang berguna bagi mereka, baik itu dengan pandangan negatif atau positif.
Berikut beberapa contohnya:
- Cara untuk……
- Kesalahan kecil yang bisa…..
- Rahasia untuk…..
- Cara tercepat…..
- Apakah anda….. (pertanyaan seputar masalah mereka)
3. Isi setiap email dengan pesan yang bernilai
Ketika anda mengirimkan email ke list anda, jangan kecewakan mereka dengan konten yang tidak bermutu. Kalau begitu, mereka akan merasa kesal dan tidak akan membuka email kiriman anda lagi.
Jadi, anda harus membuat konten yang berkualitas premium dan berguna bagi mereka sehingga mereka lebih tertarik untuk mendapat informasi terbaru dari email anda.
4. Ajak list email anda untuk melakukan sesuatu
Konten yang tidak meminta list anda untuk melakukan apapun tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari marketing. Jadi, pastikan di akhir email, anda menempatkan call to action untuk melakukan sesuatu, bisa itu mengunjungi blog, ikut survei, atau membeli.
Jika anda meminta konsumen untuk membeli, pastikan setelah mereka membeli produk anda, anda menawarkan produk atau layanan lain yang belum mereka ambil. Lakukan hal ini terus dan anda akan mendapat konsumen seumur hidup.
5. Rencanakan strategi jangka panjang
Hal terakhir yang membuat beberapa bisnis sukses menjalankan strategi emailnya dan membuat sebagian besar bisnis gagal adalah rencana. Maka dari itu, jika anda ingin mendapatkan ROI jangka panjang, anda juga harus membuat rencana jangka panjang.
Dari awal, anda bisa merencanakan satu tahun ke depan mengenai:
- Konten apa saja yang perlu anda kirim?
- Kapan waktu yang tepat untuk mengirim email?
- Berapa banyak list baru yang harus anda dapat dalam sebulan?
- Kepada siapa anda akan mengirim email?