Negara-Negara Maju Ini Terkena Resesi Ekonomi, Bagaimana Nasib Indonesia

Pandemi virus corona sangat berpengaruh buruk pada  kestabilan ekonomi dunia atau ekonomi global saat ini, bahkan tidak memandang seberapa maju negara tersebut dampak virus corona ini menjadi ancaman yang serius untuk setiap negara terutama dalam urusan ekonomi.

Bahkan sampai saat ini saja sudah ada 6 negara yang mengalami kehancuran dalam bidang ekonomi atau sering disebut juga resesi ekonomi, yang sebelumnya mengalami kegagalan pertmbuhan ekonomi pada dua kuartal bertutut-tutrut.

Padahal keenam negara tersebut bisa terbilang negara yang sangat maju perekonomiannya dan digolongkan sebagai high income contries oleh Bank Dunia, atau bisa dalam artian negara-negara maju dalam pendapatan per kapita.

Negara mana saja yang termasuk negara maju tapi terkena resesi ekonomi akibat covid-19? Diantaranya;

Korea Selatan

Negara K-Pop pun tak berdaya menghadapi virus covid-19, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 minus pada angka 3,3 persen. Angka itu turun lebih dalam dari kuartal sebelumnya yang minus 1,3 persen. Ini merupakan resesi ekonomi pertama kalinya bagi Korea Selatan dalam jangka waktu 37 tahun, terakhir kali negara ini terpuruk pada tahun 1963.

Singapura

Begitu juga dengan Singapura yang pada kuartal II 2020 ekonominya terpuruk diangka minus hingga 41,2 persen, yang sebelumnya pada kuartal I minus diangka 3,3 persen. Saat ini pertumbuhan ekonomi Singapura ditopang oleh ekspor yang meliputi lebih dari 300% PDB mereka, ini merupakan ekonomi terburuk Singapura sejak tahun 1965.

Jepang

Negeri samurai juga terkena imbasnya karena dampak covid-19 negara ini mengalami resesi kembali setelah 5 tahun, kini harus terpuruk lagi pada kuartal I tahun 2020 berada pada angka minus 0,9. Jepang sebenarnya sudah lebih dulu terpuruk karena kebijakan pemerintah menaikkan pajak dan terkena bencana alam angin topan.

Jerman

Ekonomi Jerman minus pada angka 2,2 persen di kuartal I tahun 2020, angka itu lebih dalam dari kuartal sebelumnya yaitu kuartal IV minus di angka 0,1 persen. Jerman yang ditopang industri manufaktur terpuruk akibat lesunya permintaan negara lain, kurang pasokan bahan baku, serta konsumsi yang menurun akibat pandemi covid-19.

Prancis

Negara ini menjadi negara yang paling terpuruk di awal tahun, angka minus pada kuartal I 2020 ada pada angka 5,8 persen, dan merupakan yang terburuk sejak tahun 1949. Pada kuartal IV 2019 ekonomi Prancis sudah minus meski tak sedalam awal tahun 2020, yakni minus 0,1 persen.

Italia

Italia yang ditopang industri pariwisata sudah jelas akan terkena dampak pandemi, dan langsung mengalami resesi sejak kuartal I 2020. Pertumbuhan ekonominya minus pada angka 4,7 persen, lebih buruk dari kuartal IV tahun 2019 yang minus 0,3 persen.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Menteri keuangan Sri Mulyani memprediksi  pada kuartal II tahun 2020 ekonomi nasional minus pada angka 4,3 persen. Sedangkan pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi ada dikisaran minus 1 persen sampai positif 1,2 persen.

Jika kuartal III benar-benar minus, maka Indonesia terkena resesi karena di kuartal II hampir bisa dipastikan akan minus cukup dalam.

 

Scroll to Top